Polri.go.id – Gerombolan pria bertopeng yang bersenjatakan tongkat menyerbu sebuah stasiun kereta di Distrik Yuen Long, Hong Kong pada Minggu, 21 Juli, menyerang orang-orang di peron dan di dalam kereta. Sedikitnya 45 orang dilaporkan terluka dalam insiden itu, termasuk satu orang yang dalam kondisi kritis.
Serangan gerombolan itu terjadi menyusul unjuk rasa pro-demokrasi terbaru di pusat kota Hong Kong, tempat polisi anti huru hara menembakkan gas air mata dan peluru karet ke arah para demonstran. Tidak jelas siapa gerombolan itu atau apa motif serangan tersebut.
“beberapa orang berkumpul di peron stasiun MTR dan kompartemen kereta, menyerang komuter”.
Kepolisian Hong Kong juga mengatakan: “Beberapa orang menyerang penumpang di peron stasiun MTR Yuen Long dan kompartemen kereta, yang mengakibatkan banyak cedera.”
Gerombolan itu menyerbu stasiun MTR Yuen Long sekira pukul 22:30 waktu setempat, beberapa jam setelah bentrokan antara demonstran dan polisi di Daerah Sheung Wan pada hari sebelumnya.
Otoritas Rumah Sakit mengatakan 45 orang terluka dalam serangan Yuen Long, dengan satu orang dalam kondisi kritis. Sementara sekira 13 orang terluka setelah bentrokan antara polisi dan demonstran di pulau Hong Kong, satu orang dalam keadaan serius.
Yuen Long adalah distrik yang lebih terpencil di Hong Kong, dan jauh dari lokasi protes pro-demokrasi.
Dalam sebuah pernyataan pada Senin pagi, polisi “mengecam keras” kedua insiden kekerasan itu dan sedang menyelidiki kedua kasus.