Polri.go.id – Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo memastikan tidak menggunakan senjata tajam dalam melakukan pengamanan demonstrasi di Papua Barat.
“Dan perlu saya tegaskan untuk aparat kepolisian dalam rangka penanganan pengunjuk rasa di mana pun tidak dibekali peluru tajam,” kata Dedi, Jakarta, Selasa (20/5/2019).
Dedi menjelaskan, alasan pihaknya tidak menggunakan timah panas untuk menghindari adanya oknum yang mencoba manfaatkan keadaan guna semakin memperkeruh situasi.
“Kami khawatir ada pihak-pihak tertentu yang memanfaatkan situasi dan membuat ini martir atau trigger, sehingga bisa jadi situasi yang saat ini sudah kondusif bisa menjadi panas kembali apabila dimanfaatkan oknum tertentu,” ujar Dedi.
Menurut Dedi, tindakan pengamanan yang dilakukan kepolisian, dilakukan sudah secara persuasif dan berkoordinasi dengan TNI dan tokoh masyarakat dan tokoh agama setempat.
Selain itu, Dedi mengatakan, Kapolri Jenderal Tito Karnavian memberikan instruksi kepada Kapolda-Kapolda untuk menjaga situasi daerahnya supaya kondusif.
“Kapolda diberikan kewenangan dari Kapolri untuk betul-betul menjaga situasi agar kondusif terkait isu-isu yang sensitif. Kapolda harus berdialog dengan tokoh masyarakat dan bersinergi dengan TNI dan Pemda untuk meredam dan memitigasi secepat mungkin terkait potensi – potensi kerawanan yang terjadi,” ujar Dedi.